Senin, 06 Agustus 2012

AKU INGIN PALESTINA TERSENYUM KEMBALI

Saat menjelang buka puasa kemarin berkelabat dalam benak saya sejenak tentang Palestina. Beberapa hari yang lalu saya membaca sebuah berita tentang perkembangan Palestina. Tahukah sahabat? Ternyata di bulan Ramadhan ini para tahanan Palestina dipaksa puasa 20 jam. Dan tak jarang makanan sudah mulai basi tidak bisa buat sahur.

Sahabat, saat Somalia kelaparan, Rohingnya tertindas, duka Palestina masih tersisa, alangkah bijaknya di bulan Ramadhan ini kita bersama menyelipkan doa-doa untuk mereka. Dan berbuatlah lebih banyak bagi sahabat yang punya kekuasaan dan wewenang mengenai hal tersebut. Berikut ini adalah foto-foto sejarah tahun 2009 lalu. Foto-foto ini saya ambil dari detik foto tertanggal Senin, 05/01/2009 18:44 WIB

Serangan yang dilancarkan oleh Israel melaluli darat, laut dan udara mengakibatkan penderitaan bagi anak-anak Palestina, Senin (05/01). Mereka meregang nyawa akibat serangan tentara Israel.

Tiga anak kecil tewas akibat agresi Israel yang dilancarkan di Jalur Gaza. Foto: Reuters/Suhaib Salem.


Seorang anak kecil menangis kesakitan saat diperiksa oleh tim medis. Foto: Reuters/Suhaib Salem.

Dua orang dokter sedang menggendong balita yang tewas akibat agresi Israel yang menggempur Jalur Gaza. Foto: Reuters/Suhaib Salem.


Seorang bayi menangis menahan sakit akibat serangan tank-tank Israel. Foto: Reuters/Suhaib Salem.

Inilah putra-putri bangsa Indonesia melantunkan doa untuk mereka, sudahkah kita melakukannya?
Siswa-siswi Sekolah Dasar dari Indonesia berdoa bersama untuk anak-anak Palestina yang menjaadi korban tentara Israel. Foto: Reuters/Sigit Pamungkas.


Tidakkah kita menginginkan keceriaan seperti ini didapatkan oleh semua anak Palestina dan semua anak di dunia?

Sumber: unilevergreenandclean.co.id

Anak-anak punya banyak hak. Mereka berhak mendapatkan kasih sayang bukan penderitaan, mereka berhak mendapatkan keceriaan bukan kemuraman, mereka berhak mendapatkan kebahagiaan bukan kesedihan. Harapan saya adalah “Aku ingin Palestina tersenyum kembali…”
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar