Ibu : " Tolong itu, Pak, sekalian, karung- karung itu turunkan ke sini !"
Sopir : ( sambil menurunkan karung ) " Ya, Bu, saya angkatkan,"
Ibu : " Agak cepat, ah !"
Sopir : " Ya, sabar sedikit. Tak perlu tergesa- gesa."
Ibu : " Alah, cepat sedikit !" ( beberapa karung selesai diturunkan )
Sopir : " Sudah, Bu. Sudah selesai."
Ibu : ( sambil mengambil uang untuk upah ) " Ini uangnya ambil. Seperti biasanya, bukan ?"
Sopir : " Oh, terima kasih. Terima kasih." ( menolak )
Ibu : ( agak kesal dan marah )
" Apa ? tidak mau terima ? Ini, kan seperti biasanya. Sopir yang lain mau menerima sekian ini. Ini sudah biasa. Tiap pagi saya biasa naik kendaraan, juga sekian ini uangnya."
Penduduk : Ada apa, Bu, ribut-ribut dengan sopir tadi ?"
Ibu : "Entah itu ! Sopir sombong. Biar sekalian tidak terima uangnya. Malah kebetulan, saya tidak rugi."
Penduduk : "Pembayaran Ibu sudah seperti biasanya ?"
Ibu : " Yaa, seperti biasanya. Artinya, seperti orang lain, juga begitu. Memang sopir tadi itu sombongnya !"
Polisi : ( datang mendekati ibu ) "Ada apa ini, kelihatannya marah-marah terus ? Apakah Ibu tahu sopir tadi ?"
Ibu : ( masih marah )" Sopir itu agak aneh !"
Polisi : ( sedikit senyum ) " Nah … kalau ibu belum tahu, sekarang saya beri tahu. Sopir tadi adalah … Yang Mulia Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Raja Ngayogyakarta ini !"
Ibu : "Astaga, Ngarso Dalem Sri Sultan ? Ooooh" ( langsung jatuh pingsan )
Polisi : " Bagaimana ini, mari kita rawat ! Kita bawa ke tempat yang agak longgar. Ayo semua membantu !"
Ha ha ha ha ha ha.... lucu lucu lucu :D
BalasHapusya, terimakasih sudah berkunjung :D
BalasHapus